Recloser (A/R)
Circuit Breaker Yang Dijadikan Auto-Recloser
Auto-Recloser atau penutup balik (PBO) pada dasarnya adalah pemutus tenaga (circuit breaker) yang dilengkapi dengan peralatan control (Control Device). Peralatan ini dapat merasakan arus gangguan dan memerintahkan operasi buka tutup kepada pemutus tenaga (Circuit Breaker)
Peralatan Control
Peralatan pengatur Auto-Recloser dibedakan menjadi 2 jenis:
a. Auto-Recloser dengan pengatur Hidrolis
Pada Auto-Recloser dengan pengatur Hidrolis, membuka / menutupnya kontak kontak dilakukan dengan cara hidrolis (tekanan minyak).
b. Auto-Recloser dengan pengatur elektronis
Auto-Recloser dengan pengatur elektronik lebih luwes, lebih mudah diatur dalam hal membuka/menutup kontak – kontak, mudah dipragakan urutan kerjanya dan lebih akurat dibandingkan dengan Auto-Recloser pengaturan Hidrolis.
Penyetelan Waktu Kerja Penutup Balik (Auto-Recloser)
Auto-Recloser mempunyai sifat “dual timing” yaitu dapat melaksanakan operasi cepat (fast tripping) dan operasi lambat (delayed tripping). Sifat kedua adalah “reset otomatis”, yaitu jika Auto-Recloser distel empat kali operasi trip sampai mengunci (lock out). Tetapi bila gangguan telah hilang pada operasi cepat pertama sampai kedua maka Auto-Recloser akan reset kembali ke status awal.
MACAM RECLOSER RELAY
Berdasarkan jumlah perintah reclosing ke PMT dapat dibedakan dalam dua jenis reclosing relay, yaitu:
1. Sigle shot reclosing relay
Rele ini hanya dapat memberikan perintah reclosing ke PMT satu kali dan baru dapat melakukan reclosing lagi setelah waktu blocking time berakhir. Bila terjadi gangguan pada periode blocking time, PMT trip dan tidak bias recloser lagi (lock out)
Bila gangguan terjadi lagi setelah periode blocking time, maka reclosing rele akan melihatnya sebagai gangguan baru dan proses reclose di atas akan berulang.
2. Multi shot reclosing relay
Rele ini dapat memberikan perintah reclosing ke PMT lebih dari satu kali Dead time antar reclosing adalah berbeda – beda, sebagai contoh gambar 1.1. diberikan gambar diagram dari rele reclosing yang deprogram untuk melakukan 3 kali reclosing.
Bila terjadi gangguan, rele GFR memberikan perintah trip ke PMT dan pada saat yang sama juga menjalankan reclosing relay. Setelah dead time t1 yang sangat pendek (kurang dari 0.6 detik), rele memberikan perintah reclose
ke PMT. Jika gangguan masih ada maka PMT akan trip kembali dan reclosing relay akan melakukan reclose yang kedua setelah dead time t2 yang cukup lama (antara 10-60 detik). Jika gangguan masih ada maka PMT akan trip kembali dan reclosing relay akan melakukan reclose yang ketiga setelah dead time (t2=t3). Bila terjadi gangguan lagi dalam periode blocking time tB3, maka PMT akan trip dan lock out.
Gambar 1.1. Diagram waktu kerja multi shot reclose relay.
Keterangan gambar:
t1 = dead time dari reclosing pertama
t2 = dead time dari reclosing kedua
t3 = dead time dari reclosing ketiga
tb1 = Blocking time dari reclosing pertama
tb2= Blocking time dari reclosing kedua
tb3 = Blocking time dari reclosing ketiga